Sabtu, 01 Desember 2012


Pada jaman dahulu di perkampungan nelayan Sigeseng, Pekalongan ada seorang pertapa sakti, namanya Ki Sadipo. Dia mempunyai keahlian membuat perahu. Ki Sadipo mempunyai anak laki-laki sakti pula namanya Joko Danu.

Kehebatan Ki Sadipo dalam membuat perahu didengar Raja Galuh. Raja ingin mempunyai perahu buatan Ki Sadipo. Ki Sadipo senang mendapat pesanan raja.

Keesokan harinya Ki Sadipo mencari kayu di hutan dibantu murid-muridnya. Setelah menemukan kayu yang dia anggap baik untuk memenuhi pesanan raja, pohon itu ditebang. Ketika dibawa ke desa, Ki Sadipo dan murid-muridnya tidak kuat mengangkat kayu itu. Lalu Ki Sadipo kembali ke desa untuk meminta bantuan warga. Pada saat Ki Sadipo pergi, Joko Danu datang. Dengan kesaktiannya Joko Danu  dapat membawa kayu itu ke tempat pembuatan perahu. Murid-murid Ki Sadipo menyaksikan kesaktian Joko Danu sangat kagum.

Tak lama kemudian Ki Sadipo dengan warga sudah datang. Namun Ki Sadipo kecewa melihat kayu itu sudah tak ditempatnya lagi. Padahal ia sudah minta kesediaan warga untuk mengangkat kayu itu. Salah seorang murid menceritakan bahwa putranya, Joko Danu berhasil mengangkat kayu itu sendiri. Ki Sadipo merasa diremehkan putranya. Joko Danu dianggap sengaja memamerkan kesaktiannya di murid-muridnya, putranya harus diperingati. Ki Sadipo dan rombongannya segera kembali ke desa. Di situ ia bertemu dengan putranya.

"Joko Danu, putraku. Engkau sangat kuat mampu mengangkat pohon itu. Kamu sangat perkasa, seperto kerbau!"

Selesai berkata, tubuh Joko Danu menjadi kerbau. Wah, ternyata tidak hanya ibu saja yang dapat mengutuk anaknya, namun ayahnyapun bisa mengutuk anaknya. Pertapa itu memerintahkan kerbau masuk hutan. Berat hati kerbau Danu melaksanakan perinyah ayahnya. Ia tak dapat berbuat apa-apa menyesalpun tak ada gunanya.

Itulah sebabnya sekarang di Sigeseng, Pekalongan tidak ada kerbau jantan. Jika ada menjadi mangsa kerbau Danu. Iihh... ngeri ya, kerbau ko makan kerbau hehe...  Kerbau-kerbau betina di daerah itu dapat beranak karena ada kerbau siluman yaitu Kerbau Danu.

Nah itu tadi cerita dari ZOZOCO tentang penyebab di Pekalongan tidak ada kerbau jantan. Terima kasih telah membaca cerita kami dan semoga anda dapat mengambil hikmahnya.

4 komentar :

  1. Wah, mantep Mas..dah bagus artikelnya, keep on writing ya, hehehe

    BalasHapus
  2. Makasih, I'm on writing :D
    Om tolong link in di blog ini ya, nanti Aan backlink

    BalasHapus

Berkomentarlah yang sesuai dengan hakekat kebebasan menyampaikan pendapat :D